5 Perbedaan Uskup dan Paus dalam Pelayanannya di Gereja Katolik

Banyak umat Katolik tentunya mengenal uskup maupun paus. Tetapi masih banyak yang belum paham benar apa saja perbedaan uskup dan paus. Baik secara hirarki maupun secara tanggung jawab. Keduanya sama-sama hamba Tuhan yang bekerja untuk melayani pekerjaan Allah.

Namun secara organisasi di dalam ciri-ciri hukum kanonik gereja Katolik, keduanya memiliki perbedaan peranan serta tugas yang diemban. Sehingga secara tidak langsung terdapat beberapa hal yang berbeda antara keduanya tersebut. Apabila ingin tahu lebih jelas mengenal hal tersebut, simak berikut ini beberapa perbedaan uskup dan paus yang jelas sesuai tugas dan peranannya.

1. Hirarki

Dari segi hirarki tentunya sudah sangat jelas bahwa paus merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia yang berpusar di Vatikan, Roma. Oleh karena itu secara hirarki paus mengepalai para uskup di dunia dalam menjalankan tugasnya. Sehingga cukup jelas juga bahwa dalam hirarki umat Katolik, perbedaan keuskupan dengan keuskupan agung merupakan bawahan dari paus. Seorang uskup merupakan pemimpin umat Katolik yang berada pada satu propinsi di suatu negara. Oleh sebab itu secara umum uskup tetap di bawah pimpinan paus.

2. Tanggung Jawab

Dari segi tanggung jawab, tentunya melihat dari sistem hirarki sudah jelas bahwa tanggung jawab keduanya juga cukup berbeda. Apabila paus bertanggung jawab atas semua sikap-sikap liturgi secara Katolik di dunia, maka uskup hanya bertanggung jawab pada wilayah yang dipimpinnya saja. Oleh karena itu tentunya seorang uskup mau tidak mau harus bertanggung jawab kepada paus sebagai pimpinan tertinggi. Dan pada akhirnya tanggung jawab paus adalah kepada Tuhan sendiri secara pribadi maupun sebagai seorang pemimpin.

3. Peranan

Dari segi peranan, maka perbedaan uskup dan paus juga cukup jelas. Seorang paus mengemban tugas dan peranan yang cukup luas serta berat. Karena harus memimpin seluruh umat di dunia dan memiliki tanggung jawab sosial politik yang besar pula. Sedangkan peranan uskup hanya sebatas lingkup gereja dalam provinsinya. Tugas uskup tentunya lebih banyak menghadapi tanggung jawab sifat gereja Katolik secara liturgi dan dari sisi ibadah. Namun seorang paus tentu harus memikirkan banyak hal dan tidak terbatas pada gereja saja tetapi juga pemuka agama yang dipandang oleh dunia.

4. Cara Memilih

Dalam hal memilih, seorang uskup merupakan pilihan dari paus secara otoritas. Sedangkan cara memilih paus sendiri melalui komite dan umumnya sudah ditetapkan dari awal untuk menjadi paus yang saat ini bertugas. Mekanisme ini membuat cara menjadi paus berbeda dengan memilih pelayan Tuhan lainnya dalam agama Katolik.

5. Pelayanan

Dari segi bentuk-bentuk pelayanan di gereja, tentunya lingkup pelayanan paus harus lebih luas daripada seorang uskup. Walaupun sama-sama mengemban tugas demi kebaikan gereja Katolik, tetapi tentunya paus memikul tanggung jawab pelayanan yang jauh lebih besar dari seorang uskup.

Itulah beberapa hal yang mendasar tentang perbedaan uksup dan paus. Sebagai hamba Tuhan yang bekerja untuk kemuliaan nama Allah, tentu keduanya sama-sama diperhitungkan oleh Tuhan. Hanya saja di dunia ini ada peranan Roh Kudus dalam gereja Katolik dan tanggung jawab dari para pelayan Tuhan dengan bimbingan Roh Kudus masing-masing yang harus dikerjakan sesuai perannya. Seperti firman Allah bahwa sebaiknya setiap orang melakukan tanggung jawab berdasarkan peranan masing-masing. Maka demikian juga saat mengemban tugas menjadi uskup maupun paus. Maka ada peranan yang harus dikerjakan secara masing-masing untuk membawa hasil yang simultan untuk pekerjaan Allah.