Gereja Ortodoks Timur merupakan sekelompok gereja-gereja yang berdiri sendiri, namun disatukan oleh pemahaman mengenai sakramen, doktrin, liturgi, dan sistem pemerintahan gereja yang sama (baca: perbedaan gereja dan institusi sosial). Kepala gereja ortodoks disebut “patriakh” atau “metropolitan.” Patriakh Konstantinopel yang berada di Istanbul, Turki dianggap sebagai partriakh ekumenis atau patriakh universal, yang posisinya mirip dengan Paus dalam Gereja Katolik Roma.
Terdapat persamaan dan perbedaan antara ajaran Kristen Ortodoks dengan ajaran agama Kristen dan Katolik. Persamaannya yaitu, sama-sama mempercayai Yesus sebagai Tuhan, Bapa, dan Roh Kudus sebagai pelindung manusia; mempercayai Allah Tritunggal (baca: persamaan protestan dan katolik). Sedangkan perbedaannya: hanya memperbolehkan Alkitab ditafsirkan sama dengan tradisi dahulu, percaya bahwa Maria (ibu Yesus) memiliki keperawanan yang kekal, mengenal doa untuk orang mati, keselamatan dapat diperoleh setelah meninggal dunia, keselamatan bisa hilang, serta baptisan bayi tidak membebankan tanggung jawab dan iman pribadi.
Selain itu perbedaan juga terlihat dari bentuk gedung gereja Kristen Ortodoks yang mirip dengan masjid, dan bentuk salib gereja Kristen Ortodoks berupa salib dengan figur Yesus yang sedang dipaku di kayu salib, lalu ada bentuk seperti jajar genjang dan bulan sabit pada bagian bawah salib tersebut. Meskipun tujuan ibadah kristen sama, namun tata cara ibadah Kristen Ortodoks berbeda. ajaran Kristen Ortodoks melakukan sholat seperti orang muslim, 7 kali dalam sehari dan diharuskan menghadap kiblat. Sedangkan dalam ajaran Kristen dan Katolik, jumlah waktu beribadah serta arah (kiblat) tidak ditentukan. Berikut ini kami paparkan secara lebih rinci mengenai tata cara ibadah gereja Ortodoks:
1. Tata cara sholat berdasarkan Alkitab
Sholat harus diawali dengan berwudhu, sesuai dengan yang ditulis adalam Keluaran 40:32 yaitu terlebih dahulu membasuh kaki dan tangan sebelum memasuki Kemah Pertemuan, seperti yang di perintahkan Tuhan kepada Musa. Dalam ajaran Kristen Ortodoks, diajarkan agar jemaat mengucapkan doa sembari berwudhu, doa tersebut sesuai dengan perdarasan mazmur Daud, yaitu Mazmur 26: 6-12 (baca: sejarah alkitab indonesia).
Kemudian, Kristen Ortodoks juga mengajarkan untuk melaksanakan sholat dengan berkiblat ke timur. Dalam Mazmur 138:2 disebutkan bahwa Daud sujud ke arah bait Allah, bait Allah adalah Yesus sendiri seperti ucapan Yesus yang ditulis dalam Yohanes 2: 19-22 (baca: gereja sebagai tubuh kristus). Yesus telah naik ke sorga, dan berada dalam Firdaus (Lukas 23: 43), sedangkan Firdaus dibuat Allah di sebelah timur (Kejadian 2:8). Oleh karena itu lah, gereja Ortodoks melaksanakan sholat yang liturginya menghadap ke timur. Sebab disana lah Bait Allah, yaitu Yesus berada, yakni di dalam Firdaus.
2. Liturgi Suci
Liturgi suci merupakan liturgi umum yang digunakan gerja-gereja Ortodoks timur dalam beribadah (baca pengertian liturgi dalam gereja, perbedaan ibadah dan kebaktian). Format liturgi suci bersifat tetap Ada beberapa macam liturgi suci, antara lain:
- Liturgi Suci St. Yohanes Krisostomus: liturgi yang digunakan untuk sebagian besar hari-hari dalam setahun, dan terkadang juga digunakan sebagai liturgi vesper pada hari peringatan Anunsiasi. Liturgi ini berasal dari abad ke-5 Masehi.
- Liturgi Suci St. Basil Agung: liturgi yang digunakan pada lima hari Minggu Puasa Besar, perayaan peringatan Santo Basil, malam Nativitas dan malam Teofani, serta pada hari Kamis Suci dan Sabtu Suci. Liturgi Suci St. Basil Agung sering dirayakan sebagai liturgi vesper. Namun dalam beberapa tradisi, Liturgi Santo Basil juga dirayakan pada perayaan Eksaltasi Salib Suci tiap 14 September. Keseluruhannya, Liturgi St. Basil yang berasal dari abad ke-4 Masehi ini digunakan untuk 10 atau 11 hari sepanjang Tahun Liturgi.
- Liturgi ton proegiasmenon: Liturgi yang digunakan pada setiap hari Rabu dan Jumat selama masa Puasa Besar, serta pada tiga hari pertama Pekan Suci. Liturgi ton proegiasmenon pada dasarnya merupakan ibadat vesper, namun ditambahi dengan pelayanan komuni. Sedangkan Persembahan Kudus telah dikonsekrasi dan dicadangkan sejak hari Minggu sebelumnya. Liturgi ton proegiasmenon menurut tradisi berasal dari Hagios Gregorios Dialogos pada abad ke-6 Masehi.
- Liturgi St. Yakobus: liturgi yang digunakan sekali setahun pada hari peringatan Santo Yakobus, Saudara Yesus. Menurut tradisi, liturgi ini berasal dari St. Yakobus, Saudara Yesus, dan Uskup Yerusalem pertama; yang hidup pada abad pertama Masehi. Liturgi Kristiani purba ini berkaitan dengan Liturgi St. Yohanes Krisostomus dan Liturgi St. Basil Agung.
3. Format Liturgi Suci
Format liturgi suci bersifat tetap, hanya unsur-unsur liturgi seperti bacaan serta nyanyiannya saja yang berganti-ganti sesuai dengan masa liturgi serta hari raya saat perayaan liturgi. Seperti telah disebutkan diatas, terdapat beberapa macam liturgi yang masing-masing berbeda satu sama lainnya. Namun, Liturgi Suci selalu terdiri dari tiga bagian yang saling berhubungan, yaitu Liturgi Persiapan, Liturgi Katekumen, dan Liturgi Umat Beriman.
- Liturgi persiapan meliputi doa-doa pengenaan vestimentum, serta masuknya Klerus dan Protesis. Bagian ini bersifat pribadi dan hanya diikuti oleh imam dan diakon. Liturgi Persiapan melambangkan tahun-tahun tersembunyi dari kehidupan Kristus di dunia.
- Liturgi Katekumen sering disebut juga sebagai liturgi sabda. Bagian ini bersifat publik, meliputi berkat pembukaan oleh imam, Litani, Nyanyian, Pembacaan Surat-Surat Para Rasul, Pembacaan Injil, serta Homili.
- Liturgi Umat Beriman meliputi Litani Umat Beriman serta litani Permohonan dan litani Pengucapan Syukur; Perarakan Agung, Doa Syukur Agung, serta Komuni. Dahulu hanya jemaat gereja yang sudah dibaptis dan dalam keaadan suci yang diizinkan mengikuti bagian Liturgi ini. Namun sekarang semua jemaat diperkenankan mengikuti liturgi, hanya saja tidak boleh menerima komuni jika belum dibaptis dan tidak dalam keadaan suci.
Demikian itulah beberapa penjelasan yang bisa anda ketahui bagaimana tata ibadah untuk Gereja Ortodoks, dalam pelayanannya di acara ibadah.