Setiap manusia memiliki batasan usia. Kita memulai hidup kita dengan lahir dan mengakhirinya dengan mati. Namun, bagaimana setelah kita mati? Banyak orang mempertanyakan apa yang terjadi setelah kita mati. Apakah kita menghilang begitu saja? Nyatanya, kita diajarkan bahwa ada kehidupan setelah kematian menurut Katolik. Justru kehidupan ini lah yang merupakan kehidupan yang kekal. Ketika kehidupan kita di dunia ini memiliki batas, kehidupan setelahnya kekal tanpa batasan waktu dan ruang.
Hari Penghakiman
Tentu kita sering mendengar hal tentang hari penghakiman ini. Setiap orang akan dihakimi sebelum memasuki kehidupan setelah kematian menurut Katolik. Namun, ternyata dalam Alkitab dijelaskan ada dua jenis hari penghakiman.
- Pengadilan Khusus
Lukas 16:22-23 Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
Kisah tentang Lazarus dan orang kaya ini menunjukkan bahwa ada pengadilan khusus tepat setelah kematian. Pengadilan khusus harus dijalani oleh setiap orang begitu mereka mengalami kematian. Tujuan dari pengadilan khusus ini untuk membagi orang ke Surga, Neraka, atau Api Penyucian. Orang yang sudah benar-benar kudus akan dibawa ke Surga. Orang yang harus menerima upah dosa berupa maut akan dibawa ke Neraka. Orang yang percaya pada Tuhan tetapi belum kudus sepenuhnya akan dibawa ke Api Penyucian.
- Pengadilan Umum
Matius 25:31-33 Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Berbeda dengan pengadilan khusus, pengadilan umum baru dilaksanakan sesuai dengan yang dikatakan pada ayat Alkitab tentang akhir zaman, yaitu ketika Yesus datang ke dunia untuk kedua kalinya. Kita tahu bahwa kedatangan Yesus pertama kali yang kita rayakan dalam Natal membawa pendamaian antara manusia dengan Bapa. Sedangkan kedatangan Yesus yang kedua kali bertujuan untuk membawa penghakiman bagi setiap makhluk yang hidup tanpa terkecuali.
Pada pengadilan umum, bukan karakter Allah yang Maha Pengampun yang ditonjolkan, tetapi karakter Allah yang adil dan kudus. Ia jijik terhadap dosa. Artinya hanya ada dua tempat kehidupan setelah kematian menurut Katolik setelah pengadilan umum, yaitu Surga dan Neraka.
Surga, Neraka, dan Api Penyucian
Mayoritas orang percaya bahwa ada surga dan neraka. Surga tempat orang yang taat akan Tuhan dan neraka sebaliknya. Namun, ternyata, iman Katolik mengajarkan bahwa ada satu tempat lagi setelah kematian yaitu Api Penyucian. Berikut penjelasan tentang ketiganya dan relasinya dengan kehidupan setelah kematian menurut Katolik.
- Surga
Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Dalam contoh doa yang Ia berikan di Doa Bapa Kami, Yesus secara jelas menyatakan bahwa memang ada suatu tempat bernama surga. Surga dikenal sebagai tempat Allah bertahta, kerajaan Allah. Maka dari itu, di dalam Alkitab sendiri seringkali Kerajaan Sorga disamakan dengan Kerajaan Allah. Di sinilah Allah berkuasa, di surga lah Allah bersemayam sesuai letak Surga menurut Alkitab.
Namun, karena tempat kehidupan setelah kematian menurut Katolik ada tiga, tentu hanya sebagian orang yang masuk ke dalam Surga. Orang-orang yang masuk ke dalam Surga dijelaskan dalam Mazmur 15.
Mazmur 15:1-5 TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh diam di gunung-Mu yang kudus? Yaitu dia yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebarkan fitnah dengan lidahnya, yang tidak berbuat jahat terhadap temannya dan yang tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang yang tersingir, tetapi memuliakan orang yang takut akan TUHAN; yang berpegang pada sumpah, walaupun rugi; yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan ornag yang tak bersalah Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.
Secara ringkas, Yesus mengatakan bahwa orang yang masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah orang yang memiliki kasih kepada sesama, bahkan kepada orang yang paling hina. Hal ini sesuai dengan perkataan Yesus bahwa hukum yang pertama dan terutama adalah mengasihi Tuhan, lalu hukum kedua yang sama dengan itu adalah mengasihi sesama manusia.
Matius 25:34,40 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. … Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Selain itu, masih terdapat syarat masuk Surga menurut Alkitab lainnya. Hal yang perlu kita ingat adalah tidak ada kedagingan di dalam Kerajaan Allah. Semuanya kudus dan sempurna. Oleh karena itu, hanya orang-orang yang kudus dan sempurna seperti Bapa yang bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga. Selain itu, kehidupan dalam Surga pun penuh dengan kekudusan. Tidak ada satupun dosa yang menetap di sana. Kehidupan setelah kematian menurut Katolik di dalam Surga hanya berisi dengan puji-pujian dan penyembahan kepada Allah seperti yang tertulis dalam ayat Alkitab tentang penyembahan. Bahkan di Surga tidak ada dukacita. Semua orang akan bersukacita dalam Tuhan.
Wahyu 21:3-4 Lalu aku mendengar suata yang nyaring dari takhta itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
- Neraka
Kebalikan dengan Surga, Neraka merupakan tempat kehidupan setelah kematian menurut Katolik bagi orang-orang yang jauh dari Tuhan. Bahkan dikatakan bahwa awalnya Neraka dibentuk untuk Ibliss dan para malaikatnya. Neraka berisi api kekal untuk orang-orang yang tidak memiliki kasih bagi sesamanya. Di Neraka, orang-orang ini akan mengalami siksaan kekal yang berarti siksaan itu tak akan kunjung berarti.
Matius 25:41,45-46 Dan ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. … Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”
Kitab Yesaya mengatakan bahwa di neraka ulat-ulat tidak akan mati, api tidak akan padam. Dengan jelas dikatakan bahwa di dalam neraka merupakan kengerian bahkan bagi segala yang hidup. Tidak ada satupun sumber sukacita yang akan dirasakan di sana. Neraka menjadi tempat bagi orang-orang yang menerima maut sebagai upah dari dosa-dosanya.
Yesaya 66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
- Api Penyucian
Hal tentang Api Penyucian dijelaskan dalam Katekismus Gereja Katolik #1030 – 1032. Isi dari Katekismus tersebut dapat diringkas sebagai berikut.
- Api penyucian merupakan tempat bagi sahabat Tuhan yang telah meninggal, tetapi ia belum suci sepenuhnya sehingga masih perlu untuk disucikan karena Surga hanya tempat untuk orang yang sudah sepenuhnya kudus.
- Penyucian yang dilakukan di dalam Api Penyucian berbeda jauh dengan penyiksaan yang terjadi di Neraka.
- Umat Katolik dapat membantu jiwa yang sedang berada di Api Penyucian dengan doa, termasuk memberikan persembahan ujud Misa Kudus.
Hal tentang Api Penyucian ini sebenarnya secara tidak langsung sudah dijelaskan di dalam Alkitab. Lalu, apa yang membedakan Api Penyucian dari Surga maupun Neraka? Sebelumnya, kita perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa ada dua jenis dosa: dosa yang membawa maut dan yang tidak. Yakobus menyebutnya dengan dosa awal dan dosa yang sudah matang.
1 Yohanes 5:16 Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
Yakobus 1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Iman Katolik menjelaskan bahwa neraka adalah tempat bagi orang yang memiliki dosa yang membawa maut atau dosa yang sudah matang. Namun, orang yang memiliki dosa yang tidak membawa maut atau dosa awal akan dibawa ke dalam Api Penyucian pada saat penghakiman khusus. Telah dikatakan dalam surat Yohanes yang pertama bahwa dosa yang tidak mendatangkan maut dapat diampuni. Artinya, mereka tidak mungkin dimasukkan ke dalam Neraka karena setelah berada di Neraka, tidak ada lagi pengampunan bagi siapapun juga. Api Penyucian memberikan penggenapan janji keselamatan dalam Alkitab bahkan bagi orang yang masih seringkali gagal untuk taat pada Tuhan. Ayat Alkitab tentang pengampunan sangat berlaku di Api Penyucian ini.
Itulah kehidupan setelah kematian menurut Katolik. Ketika kita sudah mengerti bahwa ada kehidupan kekal yang menanti kita setelah kematian, kita tentu tidak bisa bermain-main lagi dalam kehidupan kita saat ini. Kehidupan kita di dunia ini hanyalah gladi resik, persiapan bagi kita untuk menjalani kehidupan kekal. Mari kita bersama-sama berjuang menuju panggilan Sorgawi, masuk ke dalam pangkuan Bapa di kehidupan kekal kita. Jika ada dosa yang sudah kita lakukan, mari kita bertobat dengan benar sesuai dengan yang Tuhan minta pada ayat Alkitab tentang bertobat. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. Tuhan memberkati.