Orang-orang Katolik adalah, yang pertama, orang-orang Kristen yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atau Anak Allah: 100% Allah, 100% manusia, yang turun ke dunia untuk membawa umat manusia naik kepada Allah. Hampir semua denominasi Protestan mengatakan Hanya Alkitab sebagai sumber Iman Kristiani (Sola Scriptura), tetapi tidak untuk gereja Katolik. Hirarki Gereja Katolik menerima Kitab suci sebagai dasar iman tetapi bukan satu-satunya dasar iman.
Salah satu perbedaan agama Kristen dan Katolik yang paling mendasar adalah praktik kepercayaan atau keyakinan melalui iman. Namun, kepercayaan Katolik yang esensial mencakup hal-hal berikut:
- Alkitab adalah pengertian Kitab Injil berisi Firman Tuhan yang diilhamkan, bebas dari kesalahan, dan diwahyukan.
- Baptis merupakan salah satu bagian dari sakramen Katolik yang diperlukan bagi anggota gereja untuk memperoleh keselamatan.
- Sepuluh Hukum Taurat yang diberikan Allah dapat memberikan pedoman moral – sebuah standar ciri-ciri etika Kristen untuk hidup di dalam Kristus.
- Keberadaan Tritunggal Maha Kudus – satu Tuhan dalam tiga pribadi. Umat Katolik menganut kepercayaan bahwa Tuhan, Yang Mahatinggi, terdiri dari tiga pribadi: Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.
Orang Katolik juga percaya bahwa sejak Adam dan Hawa tidak menaati Allah di Taman Eden, semua manusia dilahirkan dengan dosa asal dan dosa turunan, yang hanya bisa dihapus oleh Baptisan. Keyakinan yang lebih bahagia adalah anugerah sepenuhnya dari Tuhan. Anugerah adalah pembagian ilahi dan juga sebuah inspirasi untuk melakukan kehendak Tuhan.
Kepercayaan tersebut datang dari kesaksian mereka yang hidup pada zaman Yesus, dan diteruskan turun temurun hingga saat ini, melalui Tradisi Suci, Kitab Suci dan pengajaran (Magisterium). Inilah beberapa dasar dari iman Katolik yang bisa anda ketahui dalam perannya sebagai berikut:
- Tradisi Suci
Tradisi suci merupakan urutan pertama dari dasar iman Katolik karena sekalipun dimasa awal Gereja Katolik bertumbuh belum ada satu kesatuan Alkitab seperti sekarang, berbagai tantangan gereja masa kini pada zaman terutama serangan iman kepada Gereja Katolik sudah gencar dilancarkan, namun dengan tradisi suci Gereja dapat dimasukkan salah satu pengertian liturgi dalam Gereja. Tradisi Suci adalah ajaran yang tidak tertulis seperti yang diungkapkan dalam Kisah Para Rasul 2:4, 1 Korintus 15:3; 2 Tesalonika 2:15; Yohanes 21:25, 16:12-13). Tradisi suci ini terjamin kebenarannya secara tidak tertulis karena dipelihara oleh Gereja yang adalah tiang Pondasi kebenaran. Contoh Tradisi Suci adalah orang Katolik memegang tanda Salib Katolik.
- Kitab Suci
Kitab Suci atau pendalaman Alkitab Katolik menurut doktrin Katolik adalah penyampaian Diri Bapa melalui Sabda-Nya dalam Roh Kudus tetap hadir di dalam Gereja dan berkarya di dalamnya (Kolose 3:16). Sesuai dengan kehendak Allah, terjadilah pengalihan Kitab Suci sebagai Injil dalam dua cara, sebagai berikut:
- Secara lisan “oleh para Rasul, yang dalam pewartaan lisan, dengan teladan serta penetapan dalam meneruskan apa yang mereka terima dari mulut, pergaulan, dan karya Kristus sendiri atau dorongan peranan Roh Kudus dalam Gereja’’.
- secara tertulis “oleh para Rasul dan tokoh para rasul, yang atas ilham Roh Kudus itu juga telah membukukan Amanat Keselamatan atau melakukan Amanat Agung’’ (Matius 28:20).
Tradisi Suci dan Kitab Suci berhubungan erat sekali dan terpadu. Sebab keduanya mengalir dari sumber ilahi yang sama, dan dengan cara tertentu bergabung menjadi satu dan menjurus ke arah tujuan yang sama. Demikian gereja sebagai tubuh Kristus, yang dipercayakan untuk meneruskan dan menjelaskan wahyu, bukan hanya melalui Kitab Suci maupun tradisi suci.
- Magisterium
Magisterium adalah wewenang kuasa mengajar Gereja Katolik. Salah satu produk dari Magisterium adalah Katekismus Gereja Katolik (KGK). Magisterium juga adalah sebuah tugas menafsirkan secara otentik Sabda Allah yang tertulis atau diturunkan itu, dipercayakan hanya kepada Wewenang Mengajar Gereja yang hidup, yang kewibawaannya dilaksanakan atas nama Yesus Kristus. Wewenang mengajar hanya dipegang teguh oleh Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik agar tidak terjadi salah tafsir yang menyebabkan 39.000 lebih denominasi Kristen menyebar di seluruh dunia yang tak jelas apa dasarnya membuat denom tersebut. Inilah mengapa Gereja Katolik yang hanya berhak menjadi pengajar mengenai iman (2 Petrus 1:20-21; Lukas 10:16).
Beberapa Paroki di Gereja Katolik membutuhkan hak mengajar karena sejarah Gereja adalah Pondasi kebenaran “jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran” (1 Timotius 3:15) dan juga karena Yesus sendiri memberikan wewenang itu kepada Petrus secara pribadi (Matius 16:18-19) dan kepada Para Rasul yang lain (Matius 18:18; Lukas 10:16). Inilah dasarnya mengapa umat Katolik harus taat pada pengajaran para rasul (Kisah Para Rasul 2:42). Sudah jelas, bahwa Alkitab yang dianggap oleh Gereja sebelah sebagai kebenaran mutlak pun tidak di jalankan. Tri tugas Gereja adalah mengajar umat Katolik mengenai ajaran dari Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik. Pengajaran magisterium adalah hal yang konkret dan terus berkembang tanpa membuat umat bingung.
Demikianlah informasi mengenai dasar dari iman Katolik. Semoga dapat menambah pengetahuan Anda tentang ilmu Kristen Katolik. Anda bisa belajar untuk pengertian takut akan Tuhan dengan mengikuti tatanan etis Katolik dan juga hidup di dalam Kristus dengan sungguh-sungguh bertobat dan bertumbuh melalui buah-buah Roh Kudus (Galatia 5:22-26).