Sejarah Reformasi Gereja Kristen Protestan

Sejarah menyebutkan bahwa telah terjadi reformasi gereja pada tahun 1483-1546. Reformasi adalah suatu cara untuk mengubah berbagai nilai-nilai dan perbuatan yang menyimpang dengan tujuan memperoleh suatu bentuk pedoman yang lebih baik lagi. Refomasi itulah yang membentuk suatu aliran Kristen yang baru yaitu, Kristen Protestan. Menurut sebagian orang, reformasi membawa suatu kebebasan dari beban-beban kekuasaan yang diberikan. Selain itu, reformasi gereja berdampak pada munculnya suatu aliran yang lebih dinamis dan mengarah pada kebebasan. Lalu bagaimana sejarah terjadinya reformasi gereja dan siapa pelopornya? Mari kita simak bersama-sama.

Latar belakang reformasi Gereja, latar belakang dari reformasi gereja dapat diuraikan sebagai berikut :

  • Penyogokan yang dilakukan oleh pemuka-pemuka agama kepada petinggi gereja dengan tujuan untuk mendapatkan jabatan yang tinggi di bidang sosial dan agama.
  • Paus yang dianggap suci memiliki perilaku yang menyimpang. Contoh : Paus Alexander VI mempunyai delapan anak dari wanita-wanita simpanannya.
  • Adanya penjualan surat pengampunan dosa (indulgencies).
  • Melakukan korupsi yang mengatasnamakan negara.
  • Pajak-pajak yang dibuat memberatkan karena adanya ambisi kekuasaan oleh kaum bangsawan.
  • Terjadinya Revolusi di Eropa.
  • Pesatnya kapitalisme berkembang dan krisis ekonomi di wilayah imperium Roma.  (baca juga: Gereja Terbesar di Indonesia)

Tokoh-tokoh Reformasi Gereja

Sejarah Reformasi gereja terjadi karena adanya tokoh-tokoh yang mencetuskan ide-ide dan gagasan-gagasan serta melihat adanya penyimpangan yang tidak bisa di toleransi kembali. Sehingga lahir lah suatu agama atau aliran baru yang kita kenal dengan Kristen Protestan. Mereka dengan gigih dan berani menentang berbagai peraturan yang dianggap telah melenceng dari ajaran Alkitab. Berikut tokoh-tokoh dari reformasi gereja:

  1. Martin Luther

Tokoh yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Marthin Luther adalah seorang tokoh yang lahir di Jerman pada tanggal 10 November 1483. Marthin Luther adalah seseorang yang pertama kali menerjemahkan kitab perjanjian baru ke dalam bahasa Jerman secara diam-diam. Karena, pada zaman itu tidak semua orang boleh untuk menafsirkannya sendiri. Hanya paus atau pastur di Roma lah yang boleh dan mereka harus memakai tafsiran tersebut. Dengan adanya terjemahan kitab perjanjian baru ke bahasa Jerman, membuat adanya pemikiran-pemikiran baru dan perubahan yang baru di bidang agama, sosial, dan ekonomi. (baca juga: Penciptaan Manusia)

Artikel lainnya:

  1. Erasmus Desiderius Roterodamus

Dia dikenal sebagai tokoh reformasi karena memang dia lah yang pertama kali mencetuskan ide rformasi. Erasmus Desiderius Roterodamus  lah yang memberi inspirasi Marthin Luther untuk melakukan reformasi. Dia banyak menulis puisi-puisi yang berisi kritik-kritik kepada gereja. Eramus mengkritik gereja dan memberi nasihat kepada paus atau pastur untuk melakukan perubahan di dalam gereja.

  1. Zwingli

Zwingli merupakan tokoh pemimpin reformasi di Swiss. Selain pemimpin reformasi Swiss, Zwingli juga merupakan pendiri dari Gereja Reformasi Swiss. Reformasi Zwingli mendapat dukungan dari pemerintah dan penduduk Zürich sehingga membawa perubahan besar didalam kehidupan masyarakat serta segala urusan negara di Zürich. Reformasi yang dibawa oleh Zwingli terus menyebar dari hingga lima kanton Swiss lainnya. (baca juga: Hukum Tabur Tuai)

  1. John Calvin

John Calvin adalah seorang teolog yang lahir di Novon, 10 Juli 1509. Pada zamannya, dia adalah  teolog Kristen yang terkenal di Prancis. John juga merupakan pemimpin reformasi gereja di Swiss. Walaupun dia adalah generasi kedua dalam pemimpin reformasi gereja, namun John membawa peranan yang besar. Gereja yang mengikuti ajaran dari John Calvin dikenal dengan nama gereja Calvinisme. Dia banyak menyebarkan ide-ide dan gagasannya mengenai kaidah-kaidah yang harus dilakukan sebagai gereja reformasi yang benar. Gereja Calvinisme sudah tersebar di Skotlandia, Belanda, dan sebagian dari Jerman serta memberi dampak yang luar biasa di Perancis, Hongaria khususnya di Transilvania dan Polandia. (baca juga: Hukum Kasih Dalam Alkitab)

  1. John Knox

John Knox adalah seorang imam Katolik pada tahun 1563 dan juga notaris keuskupan di tahun 1540. Knox adalah seorang tokoh reformasi di Skotlandia. Ia masih ada hubungan dekat dengan John Calvin. John adalah murid dari John Calvin sendiri di Jenewa. Tak heran jika pengaruh Calvin ada didalam dirinya. (baca juga: Asal Usul Manusia Menurut Agama Kristen)

  1. John Wycliff

Wycliff memiliki latar belakang yang berbeda dari tokoh-tokoh reformasi lainnya. John Wycliff merupakan seorang dosen di Universitas Oxford, Inggris. Selain sebaagai seorang dosen, dia juga dikenal dikenal sebagai teolog, filsuf, penerjemah, pengkhotbah, dan juga sebagai tokoh reformasi Kristen di Inggris. Karyanya yang sangat populer adalah penerjemahan Alkitab dari Latin ke bahasa Inggris. Tahun 1371, ajaran-ajaran Wycliff dianggap cocok bagi pemerintah saat itu. Ajaran-ajaran Wycliffe digunakan untuk memaksa para rohaniawan untuk rajin mmembayar, sehingga pemerintah dapat memiliki dana perang untuk melawan Prancis.

Sejarah Perkembangan Bentuk Gagasan Peristiwa Reformasi Gereja

Peristiwa refomasi di mulai dari negara Jerman dengan tokoh reformasi yaitu Marthin Luther. Faktor-faktor yang menimbulkan adanya reformasi gereja di negara Jerman adalah pada abad 15-16 Jerman merupakan negara yang masih tertinggal dari negara-negara Eropa yang lain, masih kentalnya pengaruh dari agama Katolik di negara Jerman, merupakan negara dengan penjualan terbanyak untuk surat pengampuan dosa dan juga masyarakat yang banyak mengalami kesengsaraan akibat dari kekuasaan Katolik yang membebankan pajak yang besar. Faktor lainnya yang mendasari terciptanya reformasi di Jerman adalah terjadi masa peralihan ekonomi di negara Jerman yaitu perubahan dari masyarakat feodal menuju masyarakat ekonomi profit atau menuju masyarakat kapitalis. Maka lahir lah tokoh reformasi Marthin Luther dengan segala gagasannya yang juga melahirkan banyak gereja reformasi di Jerman yang berkembang hingga ke kawasan Eropa yang lain:

Gagasan-gagasan Marthin Luther untuk melakukan protes terhadap kekuasaan Katolik Roma adalah:

  • Adanya penolakan dari Marthin Luther mengenai surat pengampunan dosa oleh Paus karena menurut Luther gereja tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pengampunan kepada rakyat akan tetapi hanya Tuhan lah yang bisa memberikan kepada orang tersebut sebuah pengampunan yang sejati dan juga pengampunan tersebut didasarkan pada tekad dan kemauan dari dalam hati untuk berubah. (baca juga: Renungan Singkat Kristen)
  • Marthin Luther memiliki pandangan bahwa sakramen yang digunakan dalam gereja Katolik hanya lah sebagai simbol iman saja dan bukan sebagai jembatan untuk mencapai keselamatan yang dari Tuhan. (baca juga: Air Bah)

Artikel lainnya:

Dampak Reformasi Gereja

Sejarah reformasi gereja ada dan terjadi karena adanya bentuk-bentuk penyimpangan yang dianggap tidak sesuai dan menimbulkan adanya suatu gejolak untuk mengalami perubahan yang dipimpin oleh para tokoh reformasi gereja. Reformasi gereja menimbulkan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat terutama di daerah Eropa. Karena, sebagian besar masyarakat daerah Eropa menganut aliran Katolik. Reformasi gereja juga telah membuat terpecahnya agama Kristen menjadi beberapa aliran.  Pengaruh yang ditimbulkan dari adanya reformasi gereja yang dipelopori oleh Marthin Luther dan tokoh-tokoh reformasi lainnya adalah :

  • Menimbulkan dampak di bidang sosial dan politik di negara Eropa. Reformasi gereja tersebut membuat adanya negara-negara kecil yang tidak memiliki pusat kekuasaan seperti lembaga keuskupan yang ada di Roma. (baca juga: Pengertian Kitab Injil)
  • Menyebabkan negara-negara kecil tersebut tumbuh dan berkembang sendiri. Menumbuhkan demokrasi politik, adanya kesadaran individu akan pentingnya hak politik, kebebasan individu.
  • Membuat hal ini yang mendasari adanya gerakan-gerakan demokrasi, menolak kekuasaan yang totaliter serta timbulnya keberanian masyrakat untuk selalu melakukan kontrol terhadap pemerintah dan kekuasaan.
  • Selain itu, gerakan reformasi gereja juga melahirkan kekuasaan yang absolut di daerah Eropa. Munculnya banyak pertikaina antara kaum Calvinisme dengan Katolik, terjadinya perang saudara dan adanya karya seni baik patung, lukisan yang terkait dengan Katolik yang dihancurkan. (baca juga: Makna Doa Bapa Kami)
  • Reformasi juga menyebabkan terjadinya pembantaian pada malam St. Bartholomeus. Bukan hanya hal itu saja, di Belanda pun timbul suatu pemberontakan yang diprakarsai oleh petani setempat yang menolak untuk membayar pajak kepada Pangeran Philip waktu itu dan berakhir dengan tragedy pembantaian. Hal ini menyebabkan pengikut Kristen Protestan yang dianggap pengkhianat serta menimbulkan terror terhadap pengikut Kristen Protestan. (baca juga: Kristen Ortodoks)

Reformasi menyebabkan terpecahna agama Kristen menjadi banyak aliran-aliran atau kepercayaan. Aliran tersebut seperti Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme. Meskipun memiliki nama aliran yang berbeda-beda akan tetapi tetap saja dasar dari aliran tersebut adalah sama. Akibat dari adanya aliran atau kepercayan yang banyak ini, Eropa terpecah secara keagamaan. Jerman Utara dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut aliran Lutheranisme; Skotlandia, Belanda, Switzerland dan Prancis menganut aliran Calvinisme dan negara-negara Eropa lainnya seperti Spanyol dan Italia menganut aliran Katolik atau Ortodoks.

Selain itu, dengan adanya reformasi gereja menimbulkan reformasi-reformasi yang lain di segala bidang. Sehingga adanya perubahan yang mengarah pada tuntutan zaman dan meninggalkan tradisi-tradisi lama yang dianggap sudah menyimpang serta mengarah kepada kehidupan yang merdeka. Semoga dengan artikel ini, kita dapat lebih lagi mengerti mengenai sejarah reformasi gereja.